Berbicara di depan publik atau sering disebut public speaking berada di urutan 5 besar hal yang dianggap paling ditakuti oleh seseorang selain kematian, serangga kebakaran dan bencana. Tantangan utama berbicara di depan publik tidak lain adalah menaklukan audiens atau pendengar. Ketika keinginan pembicara untuk memuaskan audiens seketika itu pula muncul tekanan terhadap diri sendiri menjadi “sosok ideal” yang mampu menguasai situasi dan baik dimata publik.

Tekanan tersebut akirnya diekspresikan secara tidak langsung oleh ketakutan, kegugupan, blank, mules, kaku dan gejala lainnya yang menyebabkan gagalnya komunikasi antara pembicara dengan publik/audiens nya.

Kurangnya persiapan baik penguasaan materi, latihan dari sisi pembicara menjadi sumber ketakutan.  Permasalahan berdasar pada diri sendiri dan didorong oleh audiens maka sebelumnya harus dilakukan analisis pada audiens, secara ringkas dapat dibagi menjadi sebagai berikut :

  • Analisis Demografi
    Siapa di audiens Anda? Apa karakteristik individu dan kelompok mereka?
  • Analisis Psikologis
    Apa audiens Anda tahu dan percaya? Apa yang mereka pikirkan tentang topik Anda
  • Analisis Kontekstual
    Kapan dan di mana Anda menyajikan? Mengapa penonton ini mendengarkan Anda?

Tiga poin utama tersebut akan menjadi informasi untuk pembicara mengenai bagaimana seharusnya menyajikan topik pembicaraan dan dengan sendirinya akan mengurangi ketakutan atau kecemaasan yang mungkin timbul. (GM)

Believe practice always make perfect