Dalam perspektif marketing, hidup itu memang tidak adil. Sebuah produk tidak bisa terkenal jika ia bukan nomor satu di pasaran.

Namun, apabila sebuah produk sudah terkenal, ia tak perlu menjadi “nomor satu” untuk mendapatkan publisitas besar-besaran.

Public Relations dalam perannya, pada prinsipnya memiliki 2 langkah, (1) naik gunung, (2) turun gunung

Produk yang telah berada di puncak- hanya tinggal memelihara dirinya dari terpaan publisitas negatif agar tidak turun gunung.

Sementara produk yang baru dibangun harus senantiasa menjalin hubungan mesra dengan media, jeli melihat tawaran yang datang dari media-media tersebut.

Cara membangun merek di masa kini adalah melalui Public Relations. Iklan berperan sebagai pengingat semata. Fungsi pengingat ini penting, sejauh merek telah memantapkan kredibilitasnya dengan aktifitas Public Relations. Dengan kata lain, periklanan bersifat memelihara merek yang dibangun dengan aktifitas-aktifitas Public Relations yang efektif.

Periklanan pada hakikatnya harus memiliki kesinambungan dengan program-program Public Relations. Mempertegas ide dan konsep-konsep Public Relations. Merek dilahirkan dengan kemampuan untuk menciptakan “berita”. Itulah esensi merek baru. Apa yang terjadi pada merek yang telah beranjak dewasa? Ia kehabisan potensi publisitasnya.

Siapa yang tak mengenal Coca cola dan Microsoft? Dua merek raksasa dunia yang lahir di beda generasi. Keduanya adalah merek berharga di dunia. Periklanan bisa jadi membangun merek Coca Cola, tetapi tidak untuk Microsoft. Kebanyakan orang boleh jadi tidak mengingat satu pun iklan Microsoft.

Publisitas lah yang membangun merek Microsoft. Publik mengenal Microsoft sebagai penghasil produk yang revolusioner. Ini adalah sebuah bukti nyata baha sebuah merek dibangun oleh pesa-pesan media. Semakin banyak pesan yang disampaikan, semakin positif pesan yang disampaikan, semakin kuatlah merek tersebut.

Mungkinkah membangun merek yang terkenal dalam jangka waktu singkat tanpa periklanan sama sekali? Ya, sangat memungkinkan untuk membangun merek memiliki nama di pasaran dengan strategi Public Relations, diantaranya:

  • Pembangunan merek perlahan – adalah sangat penting untuk membeberkan informasi pada media untuk membangun minat dan keingintahuan terhadap produk sebelum produk tersebut betul-betul di luncurkan
  • Sebuah nama kategori baru yang fenomenal – media hanya ingin memberitakan sesuatu yang baru bukan sesuatu yang lebih baik.
  • Pemilihan nama merek yang unik- berhati-hatilah dalam memilih nama. Kesalahan member nama merek dapat berakibat fatal. Perhatikan hal berikut dalam memilih nama merek; mudah diucapkan, mudah diingat, tidak berarti butuk dalam bahasa lain.
  • Merek Ambassador yang kredibel- baik terpecaya dalam bidangnya, maupun prestasinya.

Periklanan tidak memiliki peranan yang syah untuk dimainkan dalam membangun merek. Peran periklanan bersifat defensive- mempertahankan. Dimana periklanan hanya mampu melindungi merek setelah merek tersebut mapan. Kemampanan yang dihasilkan dari konsep-konsep Public Relations. (Oriza Devi Salam/d5525/2015)