PENGABDIAN PADA MASYARAKAT  DI  UJUNG SENJA

(Bambu Apus 14 April 2015: bersama anak-anak Yayasan Qolbu Jakarta Timur )

Oleh:  Dominik Tulasi

Pengabdian  Pada  Masyarakat  (P2M)  merupakan  salah  satu   wujudTridharma Perguruan Tinggi di Indonesia. Selain Pengajaran di ruang kelas danPenelitian,  Pengabdian  adalah  kewajiban  lain  bagi  dosen  Perguruan  Tinggi.Dengan melaksanakan P2M,  Perguruan Tinggi  memenuhi  Dharma Ketiganyadalam  melengkapi  kecintaan  dosen  pada  Ilmu  Pengetahuan  yangteraplikasikan. Semua dosen tetap di Perguruan Tinggi yang memiliki NomorInduk Dosen Nasional (NIDN) pasti bercita-cita melaksanakan Pengabdian padaMasyarakat,  sebagai bentuk implementasi  keilmuan yang diembannya. Padatahun 2015 ini, sebagian dosen tetap jurusan Marketing Communication BinusUniversity melaksanakan P2M di Yayasan Qolbu Bambu Apus selama tiga (3)bulan. Pengabdian ini diprakarsai oleh Dr. Solatun, Koordinator Riset Marcomm,mulai  dari  bulan:  April—Mei—Juni,  2015.  Pengabdian  Masyarakat  yangberlangsung selama tiga bulan pada tahun 2015 ini, mungkin termasuk bentukpengabdian yang bersifat berkelanjutan, oleh karena, selain untuk memenuhikewajiban yang dipersyaratkan  Dikti,  dosen diberi  jadwal  berpartisipasi  danberkontribudi  nyata,  sesuai  keahlian  masing-masing  dalam  lingkup  ilmu komunikasi  pemasaran.  Untuk  memenuhi  program  tersebut,  para  dosenMarcomm diharapkan dapat meng-aplikasikan dan menyederhanakan ilmunyapada masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga, yang keseharian-nyaberjualan  sayur-mayur  dan  kebutuhan  pokok  lainnya  di  lingkungan  BambuApus.  Adapun  materi  pengabdian  mencakup  pertama,  bahasa  Inggris  untukanak-anak  SD—SMP  dan  SMA.  Kedua,  implementasi  Public  Relations yangdiwujudkan  dalam  kehidupan  ibu-ibu  rumah  tangga  Yayasan  Qolbu,  yangsehari-hari  berprofesi  sebagai  pedagang  barang-barang  kebutuhan  pokok,termasuk  sembako  (sembilan  bahan  pokok),  sebagai  kebutuhan  utama  dilingkungan masyarakat Bambu Apus. Selain bahasa Inggris untuk memenuhikebutuhan  dan  kerinduan  anak-anak  sekolah  akan  bahasa  Inggris;  ibu-iburumah  tangga  biasa,  diberi  bekal  ilmu  yang  berhubungan  dengan  publicrelations untuk  diterjemahkan  dalam aktivitas  ke-seharian,  sebagai  penjualkebutuhan bahan pokok termasuk jualan sayur-mayur. Dalam teori penjualandan menjual dikatakan bahwa: bukan soal barang apa yang dijual, melainkanberapa banyak barang yang telah laku dijual. Nah, sangat sederhana. Namun,untuk mencapai berapa banyak dan berapa omset penjualan, prakteknya perludibekali  dengan  ilmu  public  relations sebaggai  bumbunya  dalam  menjualbarang, termasuk kebutuhan bahan pokok. Coba perhatikan,  public relations